Subhanallah, Maha Suci Allah! Sangat mengharukan! Itulah sebagian besar ungkapan ratusan kawan di FB ketika seorang teman share sebuah tayangan di SCTV tentang kisah anak usia 6 tahun mengurus ibunya yang lumpuh. Bahkan tidak sedikit di antara ratusan ahli mukabuku ini menitiskan air mata ketika menyaksikannya.
Sinar nama kanak-kanak itu menampakkan bakti, cinta dan kasih sayangnya pada sang bunda, mengabaikan masa kecilnya pada ketika anak-anak seusianya menghabiskan waktunya dengan bermain, sementara dia harus berada di samping bundanya yang sakit sejak dua tahun lalu,
Rumah Murni, nama ibu yang lumpuh ini terletak Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Walau nampak jauh dari keramaian kota, tapi rumah Murni juga tidak luput dari keramaian Pemilu lalu. Terbukti dengan banyaknya sticker partai dan caleg yang tertampel di dinding rumah kayu sangat sederhana itu. Tapi sepertinya para politisi dan ahli parti itu mengabaikan dengan apa yang terjadi di tengah keluarga miskin ini. Para tetanggalah yang terkadang memberikan bantuan ala kadarnya untuk Murni dam putrinya, Sinar. Kerana suami Murni sendiri merantau ke Malaysia.
Sinarlah yang membantu dan menemani ibunya selama ini. Mulai dari memindahkan atau menggeser tubuhnya, masak, makan, minum, mandi hingga buang air. Semua itu ia kerjakan sendiri dengan penuh cinta. Tayangan yang ditampilkan SCTV ini bahkan sanggup meruntuhkan air mata mereka yang menyaksikannya. Ada rasa iba dan takjub sekaligus melihat anak yang berusia 6 tahun yang nampak penuh tanggung jawab melakukan tugas mulianya, sambil mengusap mesra pipi ibunya.
Anak yang baru darjah satu Sekolah Dasar ini bahkan kerap terlambat ke sekolah kerana harus mengurus ibunya. Begitu pula setelah pulang sekolah. Nyaris seluruh waktunya telah dia persembahkan bagi ibunya yang sakit parah. Walaupun Sinar memiliki lima orang kakak dan juga belum dewasa, namun mereka semua tinggal terpisah dengannya. Faktor ekonomi membuat mereka menjadi pembantu rumah tangga.
Kisah Sinar, kanak-kanak berusia 6 tahun ini mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya berbakti kepada kedua orang tua. Walau di antara kita mungkin ada yang bertanya, apakah kerana usianya yang masih sangat belia itu yang membuat Sinar mampu memahami arti berbakti kepada orang tua? Kerana kita sendiri hairan melihat perilaku seorang anak yang sudah dewasa yang tak sudi melayani ibunya yang sakit dan tak mampu lagi berbuat apa-apa. Dia telah kehabisan cinta dan kasih sayang untuk ibunya.
Tapi begitulah Allah mengajarkan kepada kita tentang cinta kasih kepada orang tua melalui anak kecil ini. Ia telah letakkan dalam hatinya pada saat banyak manusia yang justru tak memilikinya. Semoga saja ibu Murni dapat segera sembuh dari penyakit yang menimpanya. Dan putrinya, Sinar, senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah Ta’ala berbakti kepada ibunya.
No comments:
Post a Comment