Tiada sesuatupun bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka c...ita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi menyombongkan diri.” (Al-Hadid:22-23)
Sakit itu tanda Allah sayang pada kita. Semakin berat penderitaan, semakin pahala dilipatgandakan.
Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Saya menjenguk Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang menahan sakit kerana demam, saya berkata: ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau kelihatan sedang menahan rasa sakit yang berat?” Rasulullah saw. berkata: ”Benar, sesungguhnya saya sedang menahan sakit sebagaimana dua orang di antara kalian.” Abdullah berkata: Saya berkata: ”Hal itu kerana engkau mendapatkan dua pahala.” Rasulullah saw. menjawab: ”Benar”, kemudian baginda melanjutkan: ”Tidaklah orang Muslim ditimpa cubaan berupa penyakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan keburukannya, sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Terubat hati dan jasad saat membaca hadith ini. Semua orang pernah sakit. Rasulullah S.A.W sendiri pernah mengalami sakit. Namun begitu Nabi tetap sabar dan tabah.
Dalam waktu lain, Rasulullah menjenguk Salman al-Farisi yang sedang berbaring sakit. Rasulullah bersabda. “Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu dikala sakit. Engkau sedang mendapat peringatan dari Allah swt., doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang menimpamu akan menghapuskan dosa-dosamu.”
Rasulullah juga melarang kita mencela penyakit. Ketika Ummu Saib sakit dan mencela penyakit yang menimpanya, Nabi bersabda.“Janganlah kamu mencela demam. Kerana sesungguhnya demam itu menghakis kesalahan anak cucu Adam sebagaimana bara api mengikis keburukan besi.” (HR. Muslim)
Sakit ini juga boleh jadi angkara sikap diri kita sendiri yang tidak menjaga hak tubuh badan. Semoga Allah mengampuni diri kitai yang serba lemah.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosamu.” ( As Syura: 30)
(Iaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, Maka Dialah yang menunjuki aku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” (Asy Syu’araa’: 78 –)
Sakit itu tanda Allah sayang pada kita. Semakin berat penderitaan, semakin pahala dilipatgandakan.
Sahabat Abdullah bin Mas’ud ra. berkata: Saya menjenguk Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang menahan sakit kerana demam, saya berkata: ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau kelihatan sedang menahan rasa sakit yang berat?” Rasulullah saw. berkata: ”Benar, sesungguhnya saya sedang menahan sakit sebagaimana dua orang di antara kalian.” Abdullah berkata: Saya berkata: ”Hal itu kerana engkau mendapatkan dua pahala.” Rasulullah saw. menjawab: ”Benar”, kemudian baginda melanjutkan: ”Tidaklah orang Muslim ditimpa cubaan berupa penyakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan keburukannya, sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Terubat hati dan jasad saat membaca hadith ini. Semua orang pernah sakit. Rasulullah S.A.W sendiri pernah mengalami sakit. Namun begitu Nabi tetap sabar dan tabah.
Dalam waktu lain, Rasulullah menjenguk Salman al-Farisi yang sedang berbaring sakit. Rasulullah bersabda. “Sesungguhnya ada tiga pahala yang menjadi kepunyaanmu dikala sakit. Engkau sedang mendapat peringatan dari Allah swt., doamu dikabulkan-Nya, dan penyakit yang menimpamu akan menghapuskan dosa-dosamu.”
Rasulullah juga melarang kita mencela penyakit. Ketika Ummu Saib sakit dan mencela penyakit yang menimpanya, Nabi bersabda.“Janganlah kamu mencela demam. Kerana sesungguhnya demam itu menghakis kesalahan anak cucu Adam sebagaimana bara api mengikis keburukan besi.” (HR. Muslim)
Sakit ini juga boleh jadi angkara sikap diri kita sendiri yang tidak menjaga hak tubuh badan. Semoga Allah mengampuni diri kitai yang serba lemah.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosamu.” ( As Syura: 30)
(Iaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, Maka Dialah yang menunjuki aku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” (Asy Syu’araa’: 78 –)
sumber fb - abu zarr
No comments:
Post a Comment